Rabu, 27 Juli 2022

Proofreeding Sebelum Menerbitkan Tulisan

 



 Pertemuan ke 12 BM 26

Narasumber                 : Susanto,S.Pd

Moderator                   : Nur Dwi Yanti

 

Proofreeding  Sebelum Menerbitkan Tulisan

 

Pertemuan ini dibersamai oleh narasumber kita yang luar biasa bapak Susanto, S.Pd yang memiliki banyak prestasi dan biasa di sapa  Pak D didampingi moderator hebat kita ibu Nur Dwi Yanti. Narasumber kita juga merupakan alumni kelas BM ANGKATAN 15. Yang sudah memiliki segudang prestasi,  selain menulis beliau juga sebagai editor dan creator  konten . Beliau mengabdikan diri sebagai seorang guru SD di kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan.

Malam ini, narasumber hebat kita mengangkat tema 'Proofreading sebelum menerbitkan Tulisan' Materi ini menjadi sangat penting untuk didiskusikan sebagai sebuah artikel atau tulisan baik secara online maupun offline .

Unsur kesederhanaan bukan hanya soal struktur kalimat, tetapi bisa jadi karena kesalahan yang tidak disengaja oleh penulisnya, seperti saltik (salah ketik) atau typo. Bukankah kata atau kalimat yang tadinya sederhana, bisa menjadi sulit dipahami karena kurang huruf, atau huruf yang tertukar? dan ini seringkali terjadi dalam menulis naskah. Kita dapat mengetahui jenis kata hingga kalimat yang perlu diperbaiki melalui 'Proofreading.

Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan. Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak Anda lewatkan. Terutama jika kita berniat untuk menerbitkan sebuah tulisan untuk di baca orang banyak..

Kegiatan  malam ini dilakukan dengan memberikan pemantik kepada  sebagai sebuah proses alur merdeka belajar, yakni dengan memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyusun bahkan melakukan  proofreading  atau uji baca lalu menuliskan kembali kalimat tersebut menjadi tulisan dengan ejaan yang "lebih baik".

Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.

Jika kita membuka PUEBI, pasti akan segera tahu "kesalahan" pada tulisan tersebut.

Selain itu, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kalimat baru. Entah kalimat berita, tanya, atau perintah.

Dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan.

Penulis juga sebaiknya merupakan  seorang proofreader, setidaknya untuk tulisannya sendiri.

Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.

Seorang proofreader  hendaknya dapat mengenali:

1) apakah sebuah kalimat efektif atau tidak

2) susunannya sudah tepat atau belum

3) substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak

Ketika seorang proofreader mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut. Jadi   tugas seorang proofreader disini  adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.

Mengapa harus melakukan proofreading?Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak kita lewatkan. Terutama jika kita berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas.

Adapun langkah awal yang kita lakukan sebelum tulisan kita sebarkan:

·      Pastikan tulisan Anda sudah jadi atau sudah selesai.

·      Setelah tulisan jadi, endapkan barang sejenak agar pikiran tidak larut.

·      Kemudian, lakukan proofreading dan bersikaplah netral. Artinya, menilai karya penulis secara objektif. Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.

Langkah mudah untuk kita dapat melakukan proofereader;

ü  Pertama, Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.

ü  Kedua, Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

ü  Ketiga , Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.

ü  keempat

1.  Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit

2.  Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI

3.  Konsistensi nama dan ketentuannya

4.  Perhatikan judul bab dan penomorannya

Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya. Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

Cara mudah melakukan proofreding terutama pada typo. Banyak sekali materi yang bermanfaat yang dapat  kita aplikasikan ketika kita akan megekspose sebuah tulisan  atau hasil karya, yang mana kita dapati pada kegiatan pertemuan mala mini.  Tanya jawabpun menambah pemahaman para peserta.

Materi ini diakhiri dengan closing Statement oleh narasumber; sebagai seorang  penulis hendaknya melakukan proofreading. Berperan sebagai penulis sekaligus pembaca. Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya. Untuk membantu memudahkan saat melakukan penulisan. Ada banyak aplikasi yang dapat digunakan baik secara offline atau online. Diantaranya memasukan AddOn atau Add-In pada aplikasi Microsoft Office dengan kamus KBBI. Atau bila melakukan secara online kita bisa setting bahasa. Membacalah Anda akan mengenal dunia lebih dekat. Menulislah, Anda akan dikenal dekat oleh dunia. - Madi Ar-Ranim.

Selamat menulis dan melakukan proofreading.

 

 

Gumi Sasak

13 Juni 2022

Rusmiyati  

 

Sabtu, 23 Juli 2022

Blog Sebagai Sarana Pembelajaran

 

 



 Resume  pertemuan ke 29 Gelombang  26

Narasumber       : Nani Kusmiyati,S.Pd.,M.M.,CTMP

Moderator          : Rosminiyati

 

Blog Sebagai Sarana Pembelajaran

 

Pertemuan malam ini di bersamai oleh  narasumber kita yang luar biasa ibu Nani Kusmiyati, S.Pd.,MM.,CTMP didampingi oleh moderator ibu Rosminiyati. Mayor Nani akan menyampaikan materi “Blog sebagai Sarana Pembelajaran”.

Blog adalah merupakan sebuah website atau jurnal online yang memuat beragam informasi, seperti artikel, foto, atau video, yang selalu diperbarui secara rutin.

Apa saja manfaat dari blog?

·      Mendapatkan Banyak Ilmu. ...

·      Mengasah Kemampuan Menulis. ...

·      Selalu Update Berita Terbaru. ...

·      Memiliki Kemampuan Yang Lebih Akan Tekhnologi.

·      Sebagai Penambah Penghasilan.

·      Mendapatkan Wawasan Baru.

 

menulis di blog seperti kita menulis dibuku catatan kita. Berbeda namun memiliki manfaat yang sama yaitu mengabadikan buah pikiran kita sendiri maupun pelajaran yang kita dapatkan dari sumber lain. Sumber lain itu dapat berupa buku, digital book, pengalaman orang lain maupun ilmu yang kita dapatkan dari guru kita, ketika kita masih belajar di bangku sekolah maupun kuliah. Saat ini blog bukanlah sesuatu yang baru karena hampir setiap orang mengenal tentang blog. Bahkan bertahun-tahun yang lalu para penulis juga kaum akademisi menggunakan blog untuk mengekspresikan ide, pengalaman dan ilmu yang di dapatkannya.

blog sangat membantu mengingat kejadian-kejadian yang menarik perhatian  baik dimasa lampau atau masa kini. Masa lampau dengan dibantu dokumentasi berupa foto-foto akan mudah mengemasnya kembali menjadi sebuah cerita true story. Sementara kejadian dimasa kini akan lebih mudah dituliskan di blog karena ingatan kita masih fresh untuk mengingatnya.  Oleh karena itu apabila kika mengalami kejadian yang menarik perhatian, maka segera tulislah di blog. Ketika hendak menulis, tidak selalu menggunakan laptop atau komputer, namun HP dapat membantu kita untuk menuliskan poin-point singkat tentang kejadian atau pengalaman yang menarik untuk diceritakan. Apabila mengalami kondisi yang sangat tidak memungkinkan atau sedang tidak mood maka narasumber hebat meyarankan sesuai pengalamanya untuk tetap berusaha meluangkan waktu menulisnya walau hanya dengan penjelasan satu poin saja. Kemudian dikesempatan berikutnya menulis 1 (satu) poin lagi. Draf tulisan pasti  akan masih kasar,yang terpenting adalah poin-poin itu sudah ada deskripsinya. Ketika ada waktu barulah dibaca kembali untuk menyempurnakan tulisan tersebut.

Didalam kegiatan rutinitas kita banyak hal yang dapat kita rasakan manfaatnya ketika menulis di bog,, diantaranya:

·         Blog dapat menjadi sarana belajar, terutama belajar writing. Bagaimana menyusun kalimat yang benar dan menarik hingga menjadi paragraf per paragraf yang memiliki makna.

·         Blog adalah salah satu media aman untuk menyimpan materi pelajaran kita karena tidak akan terkena virus. Yang terpenting tidak lupa nama blog dan password-nya.

·         Blog dapat menjadi suatu pilihan sebagai media pembelajaran. Bagi guru blog bisa sebagai media pembelajaran bagi dirinya sendiri dengan menuliskan inovasi di dalam mengajar baik berupa teknik mengajar maupun materi ajaran.

 

Penggunaan blog sebagai sarana pembelajaran adalah salah satu alat untuk mengajar atau belajar. Gunakanlah media yang dianggap mudah untuk meningkatkan ilmu dengan berbagi kebaikan dengan murid-murid, sahabat atau orang lain.Jadilah seorang guru yang inovatif dan menginspirasi

Banyak hal-hal yang disampaikan oleh narasumber yang dapat memotivasi kami untuk tetap eksis didalam menulis. Banyak orang yang memiliki hoby menulis namun bagaimana kita menyalurkan hoby tersebut di tuangkan dalam sebuah blog.

Menulis di Blog dapat kita lakukan kapan saja Ketika kita memliki peristiwa atau kejadian menarik, senang maupun sedih tetap dapat kita tulis di blog. Mari kita berusaha untuk meluangkan waktu untuk mulai  menulis  walau hanya sebaris kemudian di lanjutkan pada waktu yang lain begitu  seterusnya sehingga kan terkumpul sebuah tulisan yang dapat kita simpan pada blog kita.Jadikan blog sebagai sarana belajar baik untuk diri kita maupun untuk murid kita. Sebab selain blog yang bermanfaat bagi diri juga akan bermanfaat bagi orang lain yang mengunjungi blog kita. Semoga kita dapat memanfaatkan blog sebagai sarana pembelajaran seperti yang sudah diterapkan oleh Narasumber. Dan semoga kita tetap istiqomah dalam belajar menulis untuk kemudian menggapai sebuah kesuksesan. Have fun dengan Blog…

Selamat mencoba  bloger dan semoga bermanfaat.

 

 

 

 

Gumi sasak,

22 Juli 2022

Rusmiyati

TEKHNIK PROMOSI BUKU

 




Pertemuan ke 28 Gelombang 26

Narasumber   : Akbar Zainudin, MM.,MJW

Moderator      : Mutmainah

 

TEKHNIK PROMOSI BUKU

 

Setelah mendapat banyak materi dalam Kegiatan Belajar Menulis (BM) maka malam ini merupakan malam ke -28 yang akan mengupas tentang TEKNIK PROMOSI BUKU ,  kegiatan ini dibersamai oleh   bapak Zainudin, MM.,MJW. Beliau adalah soerang trainer dan motivator nasional. Juga sebagai pendiri  EMJEWE training dan coaching perusahaaan, beliau sebagai  narasumber dan ibu Mutmainah sebagai moderator.

Mengawali pertemuan sesuai kata pepatah “Tak kenal maka tak sayang”, sehingga narasumber hebat kitapun memperkenalkan diri. Materi yang dkupas oleh narasumber yakni bagaimana strategi dalam promosi buku.

 

Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli.

 

MENGAPA PROMOSI BUKU ITU PENTING

Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita.

Adapun beberapa tujuan dari promosi buku adalah:

1.  Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.

2.  Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh.

3.  Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.

4.  Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.

 

TUjUH PROGRAM PROMOSI BUKU.

1.      LAUNCHING BUKU.

merupakan program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.

Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube.

2.      BEDAH BUKU.

Bedah buku merupakan acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga   pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.

3.      SEMINAR ATAU PELATIHAN

Melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita.Seminar atau workshop pertama-tama dapat dilakukan secara gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta.kemudian lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

4.      MEMBANGUN KOMUNITAS

Komunitas yang perlu dibangun adalah komunitas yang disesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka yang di tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.

5.      MEMBANGUN JARINGAN RESELLER.

Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Berikan  20-30% komisi dari harga jual.

6.       JUALAN DI MARKETPLACE.

Membuka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). meluaskan promosi dan distribusi kita. 

7.      MEMANFAATKAN MEDSOS

Manfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.Perbanyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.

 

Ada hal yang terpenting dalam melakukan promosi di media social adalah Konsistensi dan Repetisi.

Konsisten dalam melakukan promosi baik secara online maupun ofline dan kemudian kita mengulangi lagi kegiatan tersebut secara continue.

 

Pemaparan dari narasumber diperjelas dengan Tanya jawab antar peserta dan narasumber sehingga menambah khazanah mala mini. Adapun closeing statement yang disampaikan oleh narasumber kita yakni,sebagai seorang penulis, diharapkan dapat memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku, diantaranya;.

·         Keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.

·         Kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.

 

 

 

Semoga bermanfaat.

 

 

 

Gumi Sasak,

20 Juli 2022

Rusmiyati


Minggu, 03 Juli 2022

Menguak Dapur Penerbit Mayor

 


Resume pertemuan ke -20

Narasumber                 : Edi S. Mulyanta

Moderator                   : Rosminiyati

 

Menguak Dapur  Penerbit  Mayor

 

Malam ke -20 ini dibersmai oleh moderator hebat  ibu Rosminiyati dan bapak EDI S. Mulyanta y7ang juga tidak kalah hebat prestasi-prestasinya,  beliau  dari penerbit Mayor yang membersamai kita  sebagai  narasumber.

Didalam kegiatan belajar menulis ini tentunya untuk mendapatkan sertifkat mesti telah menye;esaikan minimal 20 resume  yang nantinay akan diterbitkan menjadi sebuah buku dan pertemuan ke 21 sampai 30 merupakan pekengkapnya. Ketika kita sudah memiliki naskah rtentunya memiliki keinginan untuk diterbitkan menjadi sebuah buku, akan ke penerbit manakah kikta apakah penerbit Mayor atau kah penerbit yang lain.

Masa pandemic Covid ’19 sangat terasa dalam 2 tahun bagi industri perdagangan buku, kelesuan terjadi  di bidang ini bahkan omzet penjualan yang menurun secara drastic. Namun kelesuan ini mulai bangkit di awal tahun 2022.

Toko buku saat ini sudah mulai kembali menggeliat, peluang terbit di lini toko buku memang cukup berbeda dengan lini sekolah maupun kampus. Sementara  tema buku yang menjadi andalan Toko Buku saat ini adalah tema buku non teks, seperti buku Anak, Buku Motivasi  dan Agama, Fiksi, hingga buku Masak yang masih nangkrin di 10 besar data buku terlaris di setiap toko buku di Indonesia.Namun  yang menjadi permasalahan klise di dunia penerbitan adalah masalah modal beserta pembiayaan produksi buku yang cukup besar nilainya dalam sebuah proyek terbitan satu judul buku.

Begitu besar semangat untuk menulis di Indonesia menjadikan nomor ISBN pun tidak kuasa menerima energinya.  Biasanya ISBN tersedia dan  dengan mudah untuk mendapatkannya, saat ini menjadi nomor mewah. Mengapa bisa demikian, hal ini karena dipicunya keinginan menulis buku hanya untuk mengejar angka kredit semata, tidak memikirkan apakah tulisan tersebut disebarluaskan ke masyarakat seperti amanat undang-undang perbukuan 2017.

Manfaat ISBN :



Yang memicu kelangkaan ISBN adalahah poin 5,yang  pada dasarnya bukan karena kesalahan ekosistem penerbitan. Saat ini konsep penerbitan buku oleh pemerintah  kembali sesuai dengan Undang-undang perbukuan 2017, dimana terbitan buku harus tersebar luas di masyarakat.

Buku yang sebaiknya kita tulis adalah buku yang sesuai dengan kompetensi serta minat kita. Saat ini Buku dengan Omzet terbesar adalah buku teks pelajaran utama, karena pasarnya sangat besar seluruh sekolah di Indonesia. Buku teks pendamping atau modul biasanya mempunya pasar yang lebih kecil, akan tetapi sangat fleksibel pola pemasarannya.  Untuk  Buku umum pasarnya paling kecil, karena outlet utama adalah di toko buku baik toko buku modern maupun tradisional.

Penerbit mayor mempunya saluran pemasaran yang cukup banyak, atau disebut omni channel marketing sehingga selama pandemi bisa berkelit di saat yang sulit.

Naskah tulisan yang telah kita buat dapat dipasarkan dengan  semua tipe tulisan supaya peluang terbitnya menjadi lebih besar. Peluang kesempatank tetap semangat menulis saat ini mulai bangkit karena pasar buku masih cukup menarik mengingat buku fisik masih menjadi andalan utama penerbit dalam mencari peruntungannya.

Pemaparan dari narasumber cukup jelas dan berisi, adapun yang dapat disimpulkan dari pemaparan narasumber  sebagai berikut:

Penerbit merupakan lembaga yang mencari profit, dan mempunyai idealisme dalam menerbitkan bukunya sesuai dengan visi misinya. Penulis dapat mengikuti idealisme penerbit dalam menghasilkan buku yang akan dinikmati oleh pembacanya. Kirimkan usulan penerbitan buku, supaya ide Anda dapat ditangkap penerbit dan disebarluaskan ke pembaca.

Semoga bermanfaat dan naskah tulisan peserta BM  akan menghiasi rak-rak toko buku  dan tas-tas sekolah anak didik kita.

 

 

 

Rusmiyati

Gumi Sasak,1 Juli 2022



Jumat, 01 Juli 2022

KONSEP BUKU NON FIKSI


Resume pertemuan ke-14

Narasumber                 ; MUSIIN, M.Pd.

Moderator                   ; LELY SURYANI

Gelombang ke-26

KONSEP BUKU NON FIKSI

 Tema pertemuan mala mini tentang Konsep Buku Non fiksi yang disampaikan oleh narasumber kita ibu Musiin, M.Pd dan moderator yang membersamai adalah ibu Lely Suryani.

Apa yang dimaksud dengan menulis buku?

Pengertian menulis adalah merupakan suatu kegiatan mengungkapkan gagasan, pikiran, pengalaman dan pengetahuan ke dalam bentuk catatan dengan menggunakan aksara, lambang atau simbol yang dibuat secara sistematis sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh orang

Menulis buku ada yang fiksi dan ada yang non fiksi, buku fiksi bersifat realitas atau apa-apa yang dimuat mungkin terjadi. Sedangkan, buku nonfiksi bersifat aktualitas atau yang benar-benar terjadi. Adapun yang masuk dalam kategori nonfiksi ialah buku sejarah, biografi, dan buku yang memuat cerita perjalanan.

Buku nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan kenyataan atau fakta.

Berikut saya kutip pernyataan om Jay yang disampaikan narasumber;

MENULISLAH SETIAP HARI.. BUKTIKAN APA YANG TERJADI..

Ini juga menjadi inspirasai kita untuk eksis menulis.

Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau manis  mengukir perjalanan  hidup kita. Jadi,  semua tergantung pada individu masing-masing apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.

Naskah yang kita tulis dan bukukan akan menjadi saksi sejarah untuk anak cucu, murid dan generasi yang akan datang. yang akan menjadi pemantik mereka untuk menjadi lebih hebat dari kita.

 



Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1.  Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)

Contoh: Buku Pelajaran

2.  Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.

Contoh: Buku Panduan

3.  Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

 

Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5  langkah, yakni

1.  Pratulis

2.  Menulis Draf

3.  Merevisi Draf

4.  Menyunting Naskah

5.  Menerbitkan

 

Langkah Pertama

 Pratulis

1.  Menentukan tema

2.  Menemukan ide

3.  Merencanakan jenis tulisan

4.  Mengumpulkan bahan tulisan

5.  Bertukar pikiran

6.  Menyusun daftar

7.  Meriset

8.  Membuat Mind Mapping

9.  Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.

Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya

1.  Pengalaman pribadi

2.  Pengalaman orang lain

3.  Berita di media massa

4.  Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5.  Imajinasi

6.  Mengamati lingkungan

7.  Perenungan

8.  Membaca buku

9.  Survey

10.       Wawancara

.

Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

Untuk menulis buku, kita memakai anatomi buku. Anatomi buku ini sangat penting jika ingin mengikuti ujian sertifikat penulis.

Anotomi Buku terdiri dari:

1.     Halaman Judul

2.     Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3.     Halaman Daftar Isi

4.     Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5.     Halaman Prakata

6.     Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7.     Bagian /Bab

8.     Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9.     Halaman Glosarium

10.   Halaman Daftar Pustaka

11.   Halaman Indeks

12.   Halaman Tentang Penulis

 

Langkah kedua yakni Menulis Draf, meliputi:

1.  Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2.  Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

Langkah ketiga Merevisi Draf, terdiri dari:

1.   Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2.   Memeriksa gambaran besar dari naskah.

Langkah keempat Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI), meliputi:

1.  Ejaan

2.  Tata bahasa

3.  Diksi

4.  Data dan fakta

5.  Legalitas dan norma

 

Hambatan-hambatan yang sering di hadapi dalam menulis

1.  Hambatan waktu

2.  Hambatan kreativitas

3.  Hambatan teknis

4.  Hambatan tujuan

5.  Hambatan psikologis

 

Ciri-ciri buku nonfiksi adalah sebagai berikut

1. Bahasa yang digunakan formal dan baku.

2. Isi berkaitan dengan fakta.

3. Tulisan bersifat ilmiah populer

4. Isi diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada

 

Jenis Buku Non Fiksi

1. Buku Catatan Pelajaran

2. Buku Teks

3. Buku Pelajaran

4. Buku Motivasi

5. Buku Filsafat

6. Buku Sains Populer

7. Kamus

8. Ensiklopedia

9. Biografi

10. Memoar

 

Namun hambatan ini bukan menjadi penghalang untuk seseorang menjadi penulis.. Menulis, menulis dan menulis pantang menyerah sebelum buku terbit.

Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

 

 

 

Rusmiyati

Gumi Sasak,17 Juni 2022


Proofreeding Sebelum Menerbitkan Tulisan

    Pertemuan ke 12 BM 26 Narasumber                  : Susanto,S.Pd Moderator                    : Nur Dwi Yanti   Proofreeding  ...