Narasumber : Susanto,S.Pd
Moderator : Nur Dwi Yanti
Proofreeding Sebelum Menerbitkan Tulisan
Pertemuan ini dibersamai oleh narasumber
kita yang luar biasa bapak Susanto, S.Pd yang memiliki banyak prestasi dan biasa
di sapa Pak D didampingi moderator hebat
kita ibu Nur Dwi Yanti. Narasumber kita juga merupakan alumni kelas BM ANGKATAN
15. Yang sudah memiliki segudang prestasi,
selain menulis beliau juga sebagai editor dan creator konten . Beliau mengabdikan diri sebagai
seorang guru SD di kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan.
Malam ini, narasumber hebat kita
mengangkat tema 'Proofreading sebelum menerbitkan Tulisan' Materi ini menjadi
sangat penting untuk didiskusikan sebagai sebuah artikel atau tulisan baik
secara online maupun offline .
Unsur kesederhanaan bukan hanya soal
struktur kalimat, tetapi bisa jadi karena kesalahan yang tidak disengaja oleh
penulisnya, seperti saltik (salah ketik) atau typo. Bukankah kata atau kalimat
yang tadinya sederhana, bisa menjadi sulit dipahami karena kurang huruf, atau
huruf yang tertukar? dan ini seringkali terjadi dalam menulis naskah. Kita
dapat mengetahui jenis kata hingga kalimat yang perlu diperbaiki melalui
'Proofreading.
Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan
dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan. Proofreading
merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak
Anda lewatkan. Terutama jika kita berniat untuk menerbitkan sebuah tulisan
untuk di baca orang banyak..
Kegiatan
malam ini dilakukan dengan memberikan pemantik kepada sebagai sebuah proses alur merdeka belajar,
yakni dengan memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyusun bahkan
melakukan proofreading atau uji baca lalu menuliskan kembali kalimat
tersebut menjadi tulisan dengan ejaan yang "lebih baik".
Proofreading atau kadang disebut dengan
uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa
apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.
Jika kita membuka PUEBI, pasti akan
segera tahu "kesalahan" pada tulisan tersebut.
Selain itu, huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama setiap kalimat baru. Entah kalimat berita, tanya, atau
perintah.
Dengan melakukan proofreading, kesalahan
yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan,
konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat
diminimalkan.
Penulis juga sebaiknya merupakan seorang proofreader, setidaknya untuk
tulisannya sendiri.
Tugas seorang proofreader bukan hanya
membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa
memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan
dipahami.
Seorang proofreader hendaknya dapat mengenali:
1) apakah sebuah kalimat efektif atau
tidak
2) susunannya sudah tepat atau belum
3) substansi sebuah tulisan dapat
dipahami oleh pembaca atau tidak
Ketika seorang proofreader mendapatkan
tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya
adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui
bahasa asal teks terjemahan tersebut. Jadi
tugas seorang proofreader disini adalah untuk membuat teks mudah dipahami
pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.
Mengapa harus melakukan
proofreading?Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak kita
lewatkan. Terutama jika kita berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada
khalayak luas.
Adapun langkah awal yang kita lakukan
sebelum tulisan kita sebarkan:
· Pastikan
tulisan Anda sudah jadi atau sudah selesai.
· Setelah
tulisan jadi, endapkan barang sejenak agar pikiran tidak larut.
· Kemudian,
lakukan proofreading dan bersikaplah netral. Artinya, menilai karya penulis
secara objektif. Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.
Langkah mudah untuk kita dapat melakukan
proofereader;
ü Pertama,
Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan
memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.
ü Kedua,
Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf
untuk meningkatkan aliran teks.
ü Ketiga
, Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas,
dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
ü keempat
1. Cek ejaan.
Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya
penerbit
2.
Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3.
Konsistensi nama dan ketentuannya
4. Perhatikan
judul bab dan penomorannya
Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu
misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan
kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik,
tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik
terpisah dari kata yang mengikutinya. Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa,
dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.
Cara mudah melakukan proofreding
terutama pada typo. Banyak sekali materi yang bermanfaat yang dapat kita aplikasikan ketika kita akan megekspose
sebuah tulisan atau hasil karya, yang
mana kita dapati pada kegiatan pertemuan mala mini. Tanya jawabpun menambah pemahaman para
peserta.
Materi ini diakhiri dengan closing
Statement oleh narasumber; sebagai seorang
penulis hendaknya melakukan proofreading. Berperan sebagai penulis
sekaligus pembaca. Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau
kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya
misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru,
atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari
kata yang mengikutinya. Untuk membantu memudahkan saat melakukan penulisan. Ada
banyak aplikasi yang dapat digunakan baik secara offline atau online.
Diantaranya memasukan AddOn atau Add-In pada aplikasi Microsoft Office dengan
kamus KBBI. Atau bila melakukan secara online kita bisa setting bahasa.
Membacalah Anda akan mengenal dunia lebih dekat. Menulislah, Anda akan dikenal
dekat oleh dunia. - Madi Ar-Ranim.
Selamat menulis dan melakukan
proofreading.
Gumi Sasak
13 Juni 2022
Rusmiyati