Resume pertemuan ke-14
Narasumber
; MUSIIN, M.Pd.
Moderator
; LELY SURYANI
Gelombang ke-26
KONSEP BUKU NON FIKSI
Tema pertemuan mala mini tentang
Konsep Buku Non fiksi yang disampaikan oleh narasumber kita ibu Musiin, M.Pd
dan moderator yang membersamai adalah ibu Lely Suryani.
Apa yang dimaksud dengan menulis buku?
Pengertian menulis adalah merupakan suatu
kegiatan mengungkapkan gagasan, pikiran, pengalaman dan pengetahuan ke dalam
bentuk catatan dengan menggunakan aksara, lambang atau simbol yang dibuat
secara sistematis sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh orang
Menulis buku ada yang fiksi dan ada
yang non fiksi, buku
fiksi bersifat realitas atau apa-apa
yang dimuat mungkin terjadi. Sedangkan, buku nonfiksi bersifat aktualitas atau yang benar-benar
terjadi. Adapun yang masuk dalam kategori nonfiksi ialah buku sejarah,
biografi, dan buku yang
memuat cerita perjalanan.
Buku nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan kenyataan
atau fakta.
Berikut saya kutip pernyataan om Jay yang disampaikan narasumber;
MENULISLAH SETIAP HARI.. BUKTIKAN APA YANG TERJADI..
Ini juga menjadi inspirasai kita untuk eksis menulis.
Dan Poynter, menulis sebuah buku yang sangat populer dan menjadi
rujukan para penulis pemula, judulnya Is There A Book Inside You? Setiap orang
memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Berapa
ratus purnama telah kita lalui, berapa banyak kejadian entah itu pahit atau
manis mengukir perjalanan hidup kita. Jadi, semua tergantung pada individu masing-masing
apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau tidak.
Naskah yang kita tulis dan bukukan akan
menjadi saksi sejarah untuk anak cucu, murid dan generasi yang akan datang.
yang akan menjadi pemantik mereka untuk menjadi lebih hebat dari kita.
Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola
yakni:
1. Pola
Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari
sederhana ke rumit)
Contoh:
Buku Pelajaran
2. Pola
Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh:
Buku Panduan
3. Pola Klaster
(Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini
diterapkan pada buku-buku kumpulan
tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah, yakni
1. Pratulis
2. Menulis
Draf
3. Merevisi
Draf
4. Menyunting
Naskah
5. Menerbitkan
Langkah Pertama
Pratulis
1. Menentukan
tema
2. Menemukan
ide
3. Merencanakan
jenis tulisan
4. Mengumpulkan
bahan tulisan
5. Bertukar
pikiran
6. Menyusun
daftar
7. Meriset
8. Membuat
Mind Mapping
9. Menyusun
kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku.
Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll.
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang
menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya
1. Pengalaman
pribadi
2. Pengalaman
orang lain
3. Berita di
media massa
4. Status
Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati
lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca
buku
9. Survey
10. Wawancara
.
Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut
ini.
1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal ,
nonformal , atau informal ;
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal ,
nonformal , atau informal ;
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga
saat ini ;
4. Penemuan yang telah didapatkan.
5. Pemikiran yang telah direnungkan
Tahap berikutnya membuat
kerangka.Kerangka ini saya ajukan ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan
ke proses penulisan.
Untuk menulis buku, kita memakai anatomi
buku. Anatomi buku ini sangat penting jika ingin mengikuti ujian sertifikat
penulis.
Anotomi Buku terdiri dari:
1. Halaman
Judul
2. Halaman
Persembahan (OPSIONAL)
3. Halaman
Daftar Isi
4. Halaman
Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman
Prakata
6. Halaman
Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
7. Bagian
/Bab
8. Halaman
Lampiran (OPSIONAL)
9. Halaman
Glosarium
10. Halaman
Daftar Pustaka
11. Halaman
Indeks
12. Halaman
Tentang Penulis
Langkah kedua yakni Menulis Draf,
meliputi:
1. Menuangkan
konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak
mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah ketiga Merevisi Draf, terdiri
dari:
1. Merevisi
sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa
gambaran besar dari naskah.
Langkah keempat Menyunting naskah (KBBI
dan PUEBI), meliputi:
1. Ejaan
2. Tata bahasa
3. Diksi
4. Data dan
fakta
5. Legalitas
dan norma
Hambatan-hambatan yang sering di hadapi dalam
menulis
1. Hambatan
waktu
2. Hambatan
kreativitas
3. Hambatan
teknis
4. Hambatan
tujuan
5. Hambatan
psikologis
Ciri-ciri buku nonfiksi adalah sebagai berikut
1. Bahasa yang digunakan formal dan baku.
2. Isi berkaitan dengan fakta.
3. Tulisan bersifat ilmiah populer
4. Isi diambil dari penelitian atau temuan yang
sudah ada
Jenis Buku Non Fiksi
1. Buku Catatan Pelajaran
2. Buku Teks
3. Buku Pelajaran
4. Buku Motivasi
5. Buku Filsafat
6. Buku Sains Populer
7. Kamus
8. Ensiklopedia
9. Biografi
10. Memoar
Namun hambatan ini bukan menjadi
penghalang untuk seseorang menjadi penulis.. Menulis, menulis dan menulis
pantang menyerah sebelum buku terbit.
Semoga bermanfaat dan menginspirasi.
Rusmiyati
Gumi Sasak,17 Juni 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar