Resume pertemuan ke-17
Gelombang ke-26
Nara Sumber : Mukminin
,S.Pd,M.Pd
Moderator : Lely
Suryani
MENGENAL
PENERBIT INDIE
Malam ke-17 Kelas Belajar menulis (BM)
dibersamai oleh Moderator ibu Lely Suryani yang selalu berusaha untuk menebar
aura positif bagi poeserta BM dan
narasumber hebat yang juga alumni kelas
belajar gelombang 8 bapak Mukminin ,S.Pd.,M.Pd. Disamping sebagai seorang
penulis narasumber kita juga seorang pimpinan dari penebit kamila Pres
Lamongan. Sosok nara sumber kita dapat kita dapat dilihat pada Curriculum vitae
beliau https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html.
Kegiatan diawali dengan mengajukan
tantangan pada peserta dan memberikan apresiasi dalam bentuk hadiah pada
peserta.
Pada zaman melinial ini semua orangg
bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik itu sebagai pelajar, mahasiswa,
pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menurut cak imin panggilan yang biasa
di sebut untuk narsasum kita,menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak
serumit yang kita bayangkan. Apalagi sebagaig seorang guru pasti bisa menulis
baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki byk kisah dan pengalaman
inspiratif tersebut perlu kita tulis dan terbitkan untuk buku dan menjadi bermanfaat bagi orang lain/
pembaca. Sebagai motivasi buat peserta BM ada baiknya juga kita mencoba pesan
ini:
1."Semua orang akan mati kecuali
karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat
kelak". - Ali bin Abi Thalib
2. "Kalau kamu bukan anak raja dan
engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali
Melalui kata-kata mutiara ini semoga kita lebih termotivasi untuk menulis dan
menjadi sukses dalam berkarya.
Untuk bisa menjadi lebih terlatih dalam menulis
butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi
tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.
Lalu bagaimanakah tahapan Cara Menulis
dan Menerbitkan Buku yang Tepat.
Ada 5 tahapan yg harus dilalui:
1. Prawriting
a.. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan
ditulis dg peka terhadap sekitar ( Pay attention).
b. Penulis harus kreatif menangkap fenomena yg
terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
c. Penulis banyak membaca buku.
2. Drafting
Penulis
mulai menulis naskah buku sesuai dengan
apa yang di sukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan
sebagainya dengan penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan
berekpresi untuk menarik pembaca.
3. Revisi
Setelah
naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik
dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,
naskah mana yg perlu ditambahkan.
4. Editting/ Swasunting
Setelah
naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan.
Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap
ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan
sendiri sebelum masuk penerbit,
5. Publikasi
Jika
tulisan Anda yg berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap
Publikasi atau penerbitan buku.
Untuk
mealakukan publikasi tulisan apakah akan diterbitkan oleh penerbit mana? Apakah
akan diterbitkan oleh penerbit Independen ( penerbit Indie) yang disukai
ataukah penerbit Mayor. Di dalam grup BM ada peberbit indie:
✓ Oase
✓ Gemala
✓ YPTD dan
✓ Kamlia Press Lamongan.
Didalam
memilih penerbit perlu kita fahami dulu kita ketahui perbedaan penerbit Mayor
dan penerbit indie. :
1. Jumlah Cetakan di penerbit mayor.
# Penerbit mayor
mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000
eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
#Penerbit
indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang
dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui
media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.
2. Pemilihan Naskah yang Diterbitkan
# Penerbit
mayor :
Naskah harus
melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja,
menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal
1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan
mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan
setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin
ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
# Penerbit
indie :
Tidak menolak
naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak
melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak
menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan.
Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.
3. Profesionalitas
# Penerbit
mayor :
Penerbit mayor
tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar
mereka.
# Penerbit indie
: kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan
menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai
penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan
Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas
masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran
penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam
coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus
cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).
4. Waktu Penerbitan
# Penerbit
mayor :
Pada umumnya
sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan.
Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada
juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit
besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku
bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang
ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh
distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
# Penerbit
indie :
Tentu berbeda kami akan segera memproses
naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa
terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut
ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah
karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki
pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.
5. Royalti
# Penerbit
mayor :
kebanyakan
penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya
dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan
penjualan buku.
# Penerbit
indie :
umumnya
15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan
dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll
6. Biaya
penerbitan
# Penerbit
mayor :
Biaya
penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku
begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang
sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang
banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku
terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.
# Penerbit
indie :
Berbayar sesuai
dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku
yg diterbitkan tidak sama.
Setelah
mengetahui perbedaan penerbit Mayor dan penerbit indie maka tentunya kita sudah
memiliki pandangan penerbit mana yang akan dituju untuk mengirim naskah dan
diterbitkan oleh penerbit mana yang disukai. Penerbit indie juga banyak disukai
oleh penulis.
Cak Imin yang juga merupakan pimpinan Kamila Press
Lamongan berbagi informasi tentang
penerbit indie yakni CV Kamlia Press Lamongan. melayani cetak
buku, dengan jasa ISBN, editing, Lay out, dan
design cover buku dengan harga
terjangkau. Selain mendapat fasilitas untuk dibuatkan cover buku, layout, edit
dan ISBN penulis juga dapat PO ( Pre Order ) promo buku dengana harganya serta
dapat sertifikat dari penerbit yang kerja sama dengan pencetakan.
Pemjelasan yang
dipapoarkan oleh narasumber kita sangat jelas dan dapat membuka wawasan kita
dalam memilih penerbit sesuai yang kita inginkan apakah akan memilih penerbit
mayor ataukah penerbit indie.
Semoga
bermanfaat.
Rusmiyati
Gumi Sasak, 24
Juni 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar