Jumat, 01 Juli 2022

MENGENAL PENERBIT INDIE

 

 



Resume pertemuan ke-17

Gelombang ke-26

Nara Sumber               :  Mukminin ,S.Pd,M.Pd

Moderator                   :  Lely Suryani

 

MENGENAL PENERBIT INDIE

 

Malam ke-17 Kelas Belajar menulis (BM) dibersamai oleh Moderator ibu Lely Suryani yang selalu berusaha untuk menebar aura positif bagi poeserta BM  dan narasumber hebat yang  juga alumni kelas belajar gelombang 8 bapak Mukminin ,S.Pd.,M.Pd. Disamping sebagai seorang penulis narasumber kita juga seorang pimpinan dari penebit kamila Pres Lamongan. Sosok nara sumber kita dapat kita dapat dilihat pada Curriculum vitae beliau https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html.

Kegiatan diawali dengan mengajukan tantangan pada peserta dan memberikan apresiasi dalam bentuk hadiah pada peserta.

Pada zaman melinial ini semua orangg bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik itu sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menurut cak imin panggilan yang biasa di sebut untuk narsasum kita,menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yang kita bayangkan. Apalagi sebagaig seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki byk kisah dan pengalaman inspiratif tersebut perlu kita tulis dan terbitkan untuk buku  dan menjadi bermanfaat bagi orang lain/ pembaca. Sebagai motivasi buat peserta BM ada baiknya juga kita mencoba pesan ini:

1."Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib

2. "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali

 

Melalui kata-kata mutiara ini  semoga kita lebih termotivasi untuk menulis dan menjadi sukses dalam berkarya.

 

Untuk bisa menjadi lebih terlatih dalam menulis butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.

 

Lalu bagaimanakah tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat.

Ada 5 tahapan yg harus dilalui:

1. Prawriting

a.. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dg peka terhadap sekitar ( Pay attention).

b. Penulis harus kreatif menangkap fenomena yg terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.

c. Penulis banyak membaca buku.

2. Drafting

Penulis mulai menulis naskah buku sesuai  dengan apa yang di sukai ( pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dengan penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.

3. Revisi

Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang,   naskah mana yg perlu ditambahkan.

4. Editting/ Swasunting

Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit,

5. Publikasi 

Jika tulisan Anda yg berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan  buku.

Untuk mealakukan publikasi tulisan apakah akan diterbitkan oleh penerbit mana? Apakah akan diterbitkan oleh penerbit Independen ( penerbit Indie) yang disukai ataukah penerbit Mayor. Di dalam grup BM  ada peberbit indie:

Oase

Gemala

YPTD dan

Kamlia Press Lamongan.

 

Didalam memilih penerbit perlu kita fahami dulu kita ketahui perbedaan penerbit Mayor dan penerbit indie.  :

1.  Jumlah Cetakan di penerbit mayor.

# Penerbit mayor  mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

#Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

# Penerbit mayor :

Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

# Penerbit indie :

Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti kami terbitkan. Kami adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas

# Penerbit mayor :

Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

# Penerbit indie : kami pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit Bapak Ibu dan Saudara-saudara. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). Kami jaga mutu Cover bagus cerah mengkilat isi buku kertas cokal halus awet ( bookpapar).

4.  Waktu Penerbitan

# Penerbit mayor :

Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

# Penerbit indie :

 Tentu berbeda kami akan segera memproses naskah yang kami terima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, kami tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Kami menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga kami tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

# Penerbit mayor :

kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

# Penerbit indie :

umumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan

# Penerbit mayor :

Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.

# Penerbit indie :

Berbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang  lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

 

Setelah mengetahui perbedaan penerbit Mayor dan penerbit indie maka tentunya kita sudah memiliki pandangan penerbit mana yang akan dituju untuk mengirim naskah dan diterbitkan oleh penerbit mana yang disukai. Penerbit indie juga banyak disukai oleh penulis.

Cak Imin  yang juga merupakan pimpinan Kamila Press Lamongan berbagi informasi tentang  penerbit  indie yakni  CV Kamlia Press Lamongan. melayani cetak buku, dengan jasa ISBN,  editing,  Lay out, dan  design cover buku  dengan harga terjangkau. Selain mendapat fasilitas untuk dibuatkan cover buku, layout, edit dan ISBN penulis juga dapat PO ( Pre Order ) promo buku dengana harganya serta dapat sertifikat dari penerbit yang kerja sama dengan  pencetakan.

Pemjelasan yang dipapoarkan oleh narasumber kita sangat jelas dan dapat membuka wawasan kita dalam memilih penerbit sesuai yang kita inginkan apakah akan memilih penerbit mayor ataukah penerbit indie.

Semoga bermanfaat.

 

 

Rusmiyati

Gumi Sasak, 24 Juni 2022

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Proofreeding Sebelum Menerbitkan Tulisan

    Pertemuan ke 12 BM 26 Narasumber                  : Susanto,S.Pd Moderator                    : Nur Dwi Yanti   Proofreeding  ...