Resume
pertemuan ke-10
Rabu,
8 Juni 2022
Narasumber ; SUDOMO, S.Pt
Moderator ; SIGIT PURWO NUGROHO
KIAT MENULIS FIKSI
Pertemuan malam ke-10 disampaikan oleh
narasumber hebat yakni Sudomo ,S.Pt yang memiliki banyak prestasi dibidang
menulis kemudian dibersamai oleh moderator Sigit PN. Kiat menulis fiksi sangat
lengkap disampaikan oleh narasumber yang terangkum dalam video
pembelajaran.Materi kita dapatkan kemudian penyampaian tambahan yang tak kalah
penting juga disampaikan sampai dengan Tanya jawab yang benar-benar dapat menambah
wawasan terhadap menulis fiksi.
Adapun penyampaian materi kali ini dengan
alur yang berbeda dengan biasanya dimana penyampaiannya diadopsi dari
alur guru penggerak dan di modifikasi dengan materi di kelas Belajar Menulis.
Tahapan pemaparannya ebagai berikut;
1. Mulai dari Diri. Pada alur ini peserta diminta
untuk menulis pengalaman menulis cerita
fiksi apabila ada, bila tidak bisa ada maka menuliskan
kendala apa yang dialami.
2. Eksplorasi konsep. Pada eksplorasi konsep ini peserta diminta untuk
mencermati video pembelajaran menulis
fiksi dan kemudian dipelajari sebagai dasar pada alur berikutnya.
3. Ruang Kolaborasi
Pada
bagian ini, berdasarkan pemahaman peserta
dari video di atas, narasumber beserta peserta mencoba berkolaborasi
menulis cerita fiksi. Narasumber membagikan cerita pendek untuk kemudian
disambung ceritanya oleh peserta sesuai dengan kisah yang diberikan narasumber.
4. Demontrasi
Kontekstual..
Untuk
mengetahui pemahaman peserta diminta untuk
menceritakan kembali isi video
dan kemudian menuliskan presmisnya.
Pengertian
Premis adalah merupakan ringkasan cerita yang berisi tokoh, tantangan, dan
resolusi.. Premis memudahkan kita untuk mengembangkan cerita.
Dari
premis tersebut, akan membantu kita agar tidak keluar jalur saat mengembangkan
cerita. Ibaratnya sebagai rambu-rambu utama dalam penulisan.
5. Elaborasi
Pemahaman
Pada
bagian elaborasi ini disampaikan oleh narasumber tentang bebrapa hal penting
terkait materi;
1) Alasan
harus menulis cerita fiksi selain saat ini ada AKM dengan materi teks literasi
fiksi, juga dengan belajar menulis
cerita fiksi kita bisa menyembunyikan dan menyembuhkan luka.
2).
Bentuk cerita fiksi di antaranya, yaitu fiksimini, flash fiction, pentigraf,
cerpen, dan novel.
3). Unsur pembangun cerita fiksi meliputi tema,
premis, penokohan, latar/setting, sudut pandang, dan alur/plot.
4) Kiat menulis fiksi yang utama adalah niat dan
komitmen yang kuat untuk belajar, baca karya fiksi karya orang lain untuk
menemukan berbagai gaya penulisan, ide cerita, dan teknik penulisan.
Selanjutnya adalah ide dan genre cerita carilah yang disukai dan dikuasai.
Berikutnya
adalah membuat outline atau kerangka karangan agar cerita tidak melebar.
Setelah itu adalah mulai menulis, melakukan swasunting setelah selesai menulis
dan mempublikasikannya.
6. Koneksi Antar Materi
Pada
kegiatan ini membahas tentang keterkaitan antara materi satu dengan yang
lainnya. Tujuan dari keoneki antar materi ini adalah agar bisa mendapatkan
pemahaman yang lebih menyeluruh.
7. Aksi Nyata
Pada
bagian Aksi Nyata merupakan hasil belajar dengan cara menulis resume pertemuan
malam ini. Tentu resume yang mengelaborasikan materi malam ini dengan
pengalaman pribadi.
Kegiatan
malam ini diakhiri dengan Tanya jawab yang dipandu oleh moderator. Pertanyaan
dari para peserta dapat di jawab dengan luar biasa oleh narasumber hebat malam
ini.
Adapun
yang dapat disimpulkan dari pertanyaan peserta bahwa; dalam penulisan fiksi ada
poin penting dalam pemilihan genre adalah disukai dan dikuasai. Kemudian
menyesuaikan dengan tren atau pasar saat ini.
Sementara
syarat menulis cerpen di antaranya, yaitu mengandung unsur yang baik. Misalnya,
alur/plot yang jelas. Dalam artian ada awal, tengah, dan akhir yang menarik.
Membuka cerita dengan menarik, kemudian mengembangkan konflik dengan baik, dan
menutup cerita dengan baik.
Adapun
kata kunci yang disampaikan oleh narasumber yakni, cara menulis fiksi terasa
mudah dan menyenangkan adalah dengan terus mencoba memulai menulis dan
menyelesaikan tulisan. Selain itu adalah dengan cara menikmati setiap tahap
penulisannya sebagai sebuah proses kreatif. Hanya dengan begitu tidak akan ada
lagi keterpaksaan saat menulis. Sedikit demi sedikit akan terbiasa hingga
akhirnya jatuh cinta luar biasa.
Semoga bermanfaat, Salam Literasi.
Gumi Sasak,8 Juni 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar