Kamis, 30 Juni 2022

MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE

 



Resume pertemuan ke-18

Gelombang ke-26

Nara Sumber               :  Raimundus Brian Prasetyawan, S.pd

Moderator                   :  Mutmainah

 

MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE

 

Pada pertemuan ini kembali dibersamai oleh moderator hebat kita ibu Mutmainah dan narasumber kita bapak R.Brian Prasetyawan. Yang mana keduanya juga merupakan alumni kelas BM. Tema yang diambil adalah MENERBITKAN BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE.

Menjadi seorang penulis  tentunya mengalami liku-liku dari mulai menulis sampai pada menjadi sebuah buku. Adapun statement yang mengawali acara ini di sampaikan oleh moderator kita,Penulis tidak pernah dilahirkan tetapi diciptakan, bakat menulis tidak selalu dibawa sejak lahir tetapi tumbuh oleh satu motivasi dan gagasan. Allow yourself to be a beginner. No one starts off being excellent.” Biarkan dirimu menjadi seorang pemula. Tidak ada yang baru memulai menjadi luar biasa.

 If you want to be a writer, you must do two things above all others: read a lot and write a lot. ”

Jika kamu ingin menjadi seorang penulis, kamu harus melakukan dua hal banyak membaca dan banyak menulis. Sebuah ungkapan yang luar biasa dapat memotivasi peserta.

Buku merupakan  muara akhir dari sebuah proses seseorang dalam menulis. Hasil tulisan yang kita buat tentunya kita ingin bermuara menjadi sebuah buku, tetapi masih bingung kemana buku harus diterbitkan? Apa saja yang menjadi syarat penerbitan buku?inilah yang akan dipaparkan oleh narasumber.Menulis dan membaca merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan, amunisi seorang penulis adalah bacaannya.

Sesuai tema malam ini,  Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin mudah ? sebab  sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi.

Sebelum ada penerbit indie  dulu  para penulis harus melaluoi tahap seleksi naskah Tahap seleksi naskah ini  menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Setiap penulis  berjuang untuk mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama. Namun saat ini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut.



Bagi penulis pemula  penerbit indie merupakan solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. namun  kalau di penerbit indie,memerlukan biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang. Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi,

Adapun   hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie

●  Biaya penerbitan

●  fasilitas penerbitan

●  Batas maksimal jumlah halaman

●  Ketentuan dan Biaya cetak ulang

●  Apakah dapat Master PDF

●  Jumlah buku yang didapat penulis

 

Pada kegiatan BM ini diahir pertemuan nantinya untuk mendapatkan sertifikat maka peserta diharapkan sudah memiliki sebuah buku solo, yang bisa diterbitkan oleh penerbit manapun. Pada kesempatan ini narasumber bersedia sebagai penghubung untuk melanjutkan pada penerbit indie, dmana rekananpenerbit indie yaitu Penerbit Depok dan Penerbit Malang.Kinerjanya sudah tidak diragukan lagi. Perbedaan dari kedua penerbit itu bahwa Penerbit Depok cocok untuk yang  memang hanya sekedar menerbitkan buku saja, tidak berencana cetak ulang, sekadar untuk pribadi saja, sehingga  tidak perlu jumlah buku yang banyak. Maka biaya penerbitannya lebih terjangkau. Sementara pada penerbit Malang cocok yang memiliki rencana menjual bukunya, karena jumlah buku yang diberikan lebih banyak. Dengan biaya penerbitan 650.000 terhitung lebih hemat. Jika stok buku habis, bisa cetak ulang lagi dengan biaya cetak per buku lebih murah dibanding penerbit depok.  Kedua penerbit ini tetap bisa mengeluarkan ISBN. Namun pada proses marketing atau pemasarannyan ada perbedaan antara  penerbit mayor dan penerbit indie kalau penerbit mayor utk penjualannya kan di fasilitasi penerbit mayor, sedangkan penerbit Indie penjualan bukunya secara mandiri,lebih tepatnya penerbit indie memasarkan lewat web/medsos/marketplace yang dimiliki atau penulis juga bisa memasarkan sendiri.

Materi yang disampaikan oleh narasumber malam ini  sangat bermanfaat dan menjadi referansi bagi para peserta BM yang nantinya ingin menerbitkan bukunya.

 

Semoga bermanfaat

Rusmiyati

Gumi Sasak, 27 Juni 2022


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Proofreeding Sebelum Menerbitkan Tulisan

    Pertemuan ke 12 BM 26 Narasumber                  : Susanto,S.Pd Moderator                    : Nur Dwi Yanti   Proofreeding  ...