Resume pertemuan ke-18
Gelombang ke-26
Nara Sumber : Raimundus
Brian Prasetyawan, S.pd
Moderator : Mutmainah
MENERBITKAN
BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE
Pada
pertemuan ini kembali dibersamai oleh moderator hebat kita ibu Mutmainah dan narasumber
kita bapak R.Brian Prasetyawan. Yang mana keduanya juga merupakan alumni kelas
BM. Tema yang diambil adalah MENERBITKAN
BUKU SEMAKIN MUDAH DI PENERBIT INDIE.
Menjadi seorang penulis tentunya mengalami liku-liku dari mulai
menulis sampai pada menjadi sebuah buku. Adapun statement yang mengawali acara ini di sampaikan oleh moderator kita,Penulis tidak pernah dilahirkan tetapi
diciptakan, bakat menulis tidak selalu dibawa sejak lahir tetapi tumbuh oleh
satu motivasi dan gagasan. Allow yourself to be a beginner. No one starts off
being excellent.” Biarkan dirimu menjadi seorang pemula. Tidak ada yang baru
memulai menjadi luar biasa.
If you want to be a writer, you must do two
things above all others: read a lot and write a lot. ”
Jika kamu ingin menjadi seorang penulis,
kamu harus melakukan dua hal banyak membaca dan banyak menulis. Sebuah ungkapan
yang luar biasa dapat memotivasi peserta.
Buku merupakan muara akhir dari sebuah proses seseorang dalam
menulis. Hasil tulisan yang kita buat tentunya kita ingin bermuara menjadi
sebuah buku, tetapi masih bingung kemana buku harus diterbitkan? Apa saja yang
menjadi syarat penerbitan buku?inilah yang akan dipaparkan oleh narasumber.Menulis
dan membaca merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan, amunisi seorang penulis
adalah bacaannya.
Sesuai tema malam ini, Mengapa menerbitkan buku dikatakan semakin
mudah ? sebab sekarang ini
ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi.
Sebelum ada penerbit indie dulu
para penulis harus melaluoi tahap seleksi naskah Tahap seleksi naskah
ini menjadi tantangan untuk bisa
menembus penerbit mayor. Setiap penulis
berjuang untuk mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima
oleh penerbit mayor. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat
lama. Namun saat ini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan
tersebut.
Bagi penulis pemula penerbit indie merupakan solusi untuk bisa
mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. namun kalau di penerbit indie,memerlukan biaya-biaya
untuk mendapat fasilitas penerbitan,
atau jika ingin cetak ulang. Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa
seleksi,
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menentukan penerbit indie
● Biaya
penerbitan
● fasilitas
penerbitan
● Batas
maksimal jumlah halaman
● Ketentuan
dan Biaya cetak ulang
● Apakah dapat
Master PDF
● Jumlah buku
yang didapat penulis
Pada kegiatan BM ini diahir pertemuan
nantinya untuk mendapatkan sertifikat maka peserta diharapkan sudah memiliki
sebuah buku solo, yang bisa diterbitkan oleh penerbit manapun. Pada kesempatan
ini narasumber bersedia sebagai penghubung untuk melanjutkan pada penerbit
indie, dmana rekananpenerbit indie yaitu Penerbit Depok dan Penerbit
Malang.Kinerjanya sudah tidak diragukan lagi. Perbedaan dari kedua
penerbit itu bahwa
Penerbit Depok cocok untuk yang memang
hanya sekedar menerbitkan buku saja, tidak berencana cetak ulang, sekadar untuk
pribadi saja, sehingga tidak perlu
jumlah buku yang banyak. Maka biaya penerbitannya lebih terjangkau. Sementara
pada penerbit Malang cocok yang memiliki rencana menjual bukunya, karena jumlah
buku yang diberikan lebih banyak. Dengan biaya penerbitan 650.000 terhitung
lebih hemat. Jika stok buku habis, bisa cetak ulang lagi dengan biaya cetak per
buku lebih murah dibanding penerbit depok. Kedua penerbit ini tetap bisa mengeluarkan
ISBN. Namun pada proses marketing atau pemasarannyan ada perbedaan antara penerbit mayor dan penerbit indie kalau
penerbit mayor utk penjualannya kan di fasilitasi penerbit mayor, sedangkan
penerbit Indie penjualan bukunya secara mandiri,lebih tepatnya penerbit indie
memasarkan lewat web/medsos/marketplace yang dimiliki atau penulis juga bisa
memasarkan sendiri.
Materi yang disampaikan oleh narasumber malam
ini sangat bermanfaat dan menjadi
referansi bagi para peserta BM yang nantinya ingin menerbitkan bukunya.
Semoga bermanfaat
Rusmiyati
Gumi Sasak, 27 Juni 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar