Kamis, 02 Juni 2022

MENGATASI WRITER’S BLOCK

 



Resume Pertemuan ke-7 Gelombang  26

Narasumber                 ;  DITTA WIDYA UTAMI,S.Pd.Gr.

Moderator                   ;  LELLY SURYANI

 

MENGATASI WRITER’S BLOCK

 

Hari lahirnya pancasila diiringi dengan turunnya hujan disiang hingga menjelang malam hari,semoga ini pertanda berkah bagi rakyat  Indonesia .  Hujan semakin deras disertai petir yang menggelegar membuat  kaget  semua orang . anak-anak terdiam  bahkan menjerit karna mendengar  suara petir . Bagi yang sedang tertidur akan tambah pulas dan bermimpi enak namun tidak dengan yang sedang melakukan perjalanan Karen ada keperluan dan lain hal. Demikian juga dengan kondisi yang saya alami, dimana d guyur hujan sebelum mulai mengikuti kegiatan malam hari, semoga ini pertanda berkah.

Kegiatan BM saat ini memasuki malam ke -7 dengan tema  mengatasi writers block dengan  narasumber hebat ibu Ditta Wdya Utami, S.Pd.Gr  yang juga awalnya mengikuti kelas BM  gelombang ke-7 yang kemudian memiliki buku solo dan aktif di kegiatan komunitas serta segudang prestasi lainnya , semua ini diawali dari kegiatan BM ,selain menulis di blog  juga menulis di kompasiana. Moderator  hebat Yang membersamai narasumber kita malam  ini adalah  ibu Lely Suryani.

Kegiatan BM asuhan om Jay ternyata banyak yang membuahkan hasil, segudang prestasi bagi pesertanya  yang menekuni kegitan tersebut. Hal ini terlihat dari aktifitas dan prestasi yang telah diukir oleh para narasumber yang   semuanya alumni dari kelas BM.

Pada malam ini narasumber kita akan berbagi tentang  writer’s block.  Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh psiko analisis Edmund Bergler. Sebelum  melanjutkan materi, narasumber kita d bantu oleh moderator memberikan tantangan kepada para peserta untuk menuliskan pengalaman pribadi terkait praktik baik liskan penglaman pribadi terkait praktik baik tentang pengamalan sila dalam pancasila dengan memberikan waktu 10 menit. Karena keterbatasan waktu tidak semua peserta  dapat mengikuti tantangan tersebut, namun bagi moderator dan narasumber tidak mmenjadi masalah dikarenakan sudah terwakili oleh peserta lainnya.Lalu bagaimana kaitan tantangan yang diberikan dengan writer’s block ? Jelas kaitannya ada , kalau kita mau jujur apakah kita bisa lancar menulis dengan tema yang sudah di tentukan dan ada batasan waktu. Terkadang ada kendala tentang kalimat yag akan kita ungkap namun sebaliknya ada kata-kata atau kalimat yang belum tersusun karena belum bisa merangkai kata yang pas. Hal inilah yang dinamakan writer’s block  atau yang disebut dengan mengalami kebuntuan menulis.

Apabila kita mencari tahu di Wikipedia,  writer's block diartikan  sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.

Penulis Sulit untuk  fokus, tidak ada inspirasi untuk menulis, menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk menulis merupakan sebagian dari tanda-tanda kita terserang WB (writer's block). WB ini sering terjadai atau menimpa,bisa  menimpa penulis pemula maupun  penulis profesional. Karena writer's block umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis.  ,Muncul pertanyaan,Lalu berapa  lama WB bisa terjadi?  Waktu  untuk terjadinya writer’s block tergantung dari penulis itu sendiri  seberapa cepat dia mampu mengatasi kondisi tersebut.

Dikarenakan  WB bisa terjadi dalam hitungan menit, jam, hari, bulan, bahkan bertahun-tahun. Kemudian muncul lagi pertanyaan sampai kapan kita biarkan WB Ini berlangsung?

Untuk dapat mengtasi writer’s block langkah yang bisa kita lakukan adalah;

Ø  Mengetahui penyebabnya.

Adapun beberapa penyebab  writer's block



v  Mencoba metode/topik baru dalam menulis bisa jadi salah satu penyebab WB.

Contoh di awal materi tadi kita diberi tantangan men, seperti  tantangan menulis , Bagi yang mengetahui sejarah hari lahirnya Pancasila, mungkin tak kan mengalami kesulitan ,namun bila kita komt dan  mencari bahan bacaan tambahan atau referansi tambahan, maka WB yang terbentuk bisa kita atasi.Bagi yang belum terbiasa, tentu akan mengalami kesulitan saat harus menulisnya. Pada kasus ini, mempelajari teknik dan banyak berlatih menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampak WB.

v  Stress. dalam sebuah jurnal berjudul "Stres dan Solusinya dalam Perspektif Psikologi dan Islam" yang ditulis oleh Admin dan Himma (2019) disebutkan bahwa stres adalah respon tubuh yang diakibatkan karena adanya tuntutan dari luar diri individu yang melebihi kemampuan dalam memenuhi tuntutan untuk mengatasi dan menyelesaikan masalah tersebut.

v  Disamping stress,lelah fisik maupun mental bisa juga menjadi sebab-sebab kita terserang WB. SEbagai contoh kita dituntut untuk segera menyelesaikan dan mengirim. Ketika stres, , lelah fisik/mental  dapat menyeibabkan  kita kehilangan inspirasi untuk melanjutkan menulis.Hal ini juga menyebabkan WB.

 Meski stres dan lelah fisik Sama-sama dapat menyebabkan WB, sesungguhnya menulis pun bisa dijadikan salah satu cara healing terbaik, yakni dengan menggunakan  metode jurnal meditasi, yaitu menulis bebas untuk mengungkapkan apa yang sedang kita rasakan, tanpa menghakimi semua perasaan yang kita tulis tersebut. D jurnal kita dapat membuat tulisan ekspresif, curhat tentang apa saja yang dirasa atau dikeluhkan. Setelah selesai kita akan tenang dan ide untuk menulis akan datang kembali.

v  Terlalu perfeksionis.

untuk membahas penyebab WB ini, narasumber terlebih dahulu mengajak peserta untuk mengunjungi tulisannya. Ketika tulisan kita sudah bisa diterima masyarakat luas maka ada perasaan untuk terus berkarya dan harus sempuran atau perfeksionis , ini dapat menyebabkan kita WB.

Ketika terlalu perfeksionis  terjadi,maka  ada dua kemungkinan yang akan akan muncul:

Pertama penulis tetap melaju dengan tulisannya ataukah penulis mulai tersendat sendat dengan tulisannya.

Menghasilkan karya terbaik itu penting namun jangan berharap  terlalu perfeksionis. Apabila  perasaan ini dikedepankan maka kan terserang WB.

Materi malam ini luar biasa menambah wawasan bagi peserta dan bagi pemula seperti saya sangat bermanfaat terlebih disampaikan secara komunikatif oleh narasumber yang di pandu juga oleh moderator hebat.

Kegiatan ini pun diakhiri dengan Tanya jawab yang menambah referensi dari semua peserta, semua pertanyaan yang diajukan rata-rata berkisar bagaimana mengatasi mood dalam menulis, proses editing bahkan sampai pada bagaimana menghadapi dan mengantisipasi jika terjadi Writing Block.Semua pertanyaan mampu dijawab dengan lugas sehingga peserta merasa puas.

Sebelum kegiatan berakhir dilakukan closing statement oleh penuis Membaca itu menabung kosa kata, ide,wawasan,dsb. Semakin sering membaca, semakin sering praktik menulis,, insyaAllah  akan semakin baik dan lancar tulisannya.

Semoga bermanfaat…Salam Literasi.*    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Proofreeding Sebelum Menerbitkan Tulisan

    Pertemuan ke 12 BM 26 Narasumber                  : Susanto,S.Pd Moderator                    : Nur Dwi Yanti   Proofreeding  ...