Resume Pertemuan ke-7 Gelombang 26
Narasumber ; DITTA WIDYA
UTAMI,S.Pd.Gr.
Moderator ; LELLY
SURYANI
MENGATASI WRITER’S BLOCK
Hari lahirnya pancasila diiringi dengan
turunnya hujan disiang hingga menjelang malam hari,semoga ini pertanda berkah
bagi rakyat Indonesia . Hujan semakin deras disertai petir yang
menggelegar membuat kaget semua orang . anak-anak terdiam bahkan menjerit karna mendengar suara petir . Bagi yang sedang tertidur akan
tambah pulas dan bermimpi enak namun tidak dengan yang sedang melakukan perjalanan
Karen ada keperluan dan lain hal. Demikian juga dengan kondisi yang saya alami,
dimana d guyur hujan sebelum mulai mengikuti kegiatan malam hari, semoga ini
pertanda berkah.
Kegiatan BM saat ini memasuki malam ke
-7 dengan tema mengatasi writers block
dengan narasumber hebat ibu Ditta Wdya
Utami, S.Pd.Gr yang juga awalnya
mengikuti kelas BM gelombang ke-7 yang
kemudian memiliki buku solo dan aktif di kegiatan komunitas serta segudang
prestasi lainnya , semua ini diawali dari kegiatan BM ,selain menulis di
blog juga menulis di kompasiana. Moderator hebat Yang membersamai narasumber kita
malam ini adalah ibu Lely Suryani.
Kegiatan BM asuhan om Jay ternyata
banyak yang membuahkan hasil, segudang prestasi bagi pesertanya yang menekuni kegitan tersebut. Hal ini
terlihat dari aktifitas dan prestasi yang telah diukir oleh para narasumber
yang semuanya alumni dari kelas BM.
Pada malam ini narasumber kita akan
berbagi tentang writer’s block. Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh psiko
analisis Edmund Bergler. Sebelum melanjutkan materi, narasumber kita d bantu
oleh moderator memberikan tantangan kepada para peserta untuk menuliskan pengalaman
pribadi terkait praktik baik liskan penglaman pribadi terkait praktik baik tentang
pengamalan sila dalam pancasila dengan memberikan waktu 10 menit. Karena
keterbatasan waktu tidak semua peserta
dapat mengikuti tantangan tersebut, namun bagi moderator dan narasumber
tidak mmenjadi masalah dikarenakan sudah terwakili oleh peserta lainnya.Lalu
bagaimana kaitan tantangan yang diberikan dengan writer’s block ? Jelas kaitannya ada , kalau kita mau
jujur apakah kita bisa lancar menulis dengan tema yang sudah di tentukan dan ada
batasan waktu. Terkadang ada kendala tentang kalimat yag akan kita ungkap namun
sebaliknya ada kata-kata atau kalimat yang belum tersusun karena belum bisa
merangkai kata yang pas. Hal inilah yang dinamakan writer’s block atau yang disebut dengan mengalami kebuntuan
menulis.
Apabila kita mencari tahu di Wikipedia, writer's block diartikan sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.
Penulis Sulit untuk fokus, tidak ada inspirasi untuk menulis,
menulis lebih lambat dari biasanya, atau merasa stres dan frustasi untuk
menulis merupakan sebagian dari tanda-tanda kita terserang WB (writer's block).
WB ini sering terjadai atau menimpa,bisa menimpa penulis pemula maupun penulis profesional. Karena writer's block
umumnya tidak disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis. ,Muncul pertanyaan,Lalu berapa lama WB bisa terjadi? Waktu untuk terjadinya writer’s block tergantung
dari penulis itu sendiri seberapa cepat
dia mampu mengatasi kondisi tersebut.
Dikarenakan WB bisa terjadi dalam hitungan menit, jam,
hari, bulan, bahkan bertahun-tahun. Kemudian muncul lagi pertanyaan sampai
kapan kita biarkan WB Ini berlangsung?
Untuk dapat mengtasi writer’s block langkah
yang bisa kita lakukan adalah;
Ø Mengetahui
penyebabnya.
Adapun
beberapa penyebab writer's block
v Mencoba
metode/topik baru dalam menulis bisa jadi salah satu penyebab WB.
Contoh di awal materi tadi kita
diberi tantangan men, seperti tantangan
menulis , Bagi yang mengetahui sejarah hari lahirnya Pancasila, mungkin tak kan
mengalami kesulitan ,namun bila kita komt dan
mencari bahan bacaan tambahan atau referansi tambahan, maka WB yang
terbentuk bisa kita atasi.Bagi yang belum terbiasa, tentu akan mengalami
kesulitan saat harus menulisnya. Pada kasus ini, mempelajari teknik dan banyak
berlatih menulis merupakan solusi terbaik untuk meminimalkan dampak WB.
v Stress.
dalam sebuah jurnal berjudul "Stres dan Solusinya dalam Perspektif
Psikologi dan Islam" yang ditulis oleh Admin dan Himma (2019) disebutkan
bahwa stres adalah respon tubuh yang diakibatkan karena adanya tuntutan dari luar
diri individu yang melebihi kemampuan dalam memenuhi tuntutan untuk mengatasi
dan menyelesaikan masalah tersebut.
v
Disamping stress,lelah fisik maupun
mental bisa juga menjadi sebab-sebab kita terserang WB. SEbagai contoh kita
dituntut untuk segera menyelesaikan dan mengirim. Ketika stres, , lelah
fisik/mental dapat menyeibabkan kita kehilangan inspirasi untuk melanjutkan
menulis.Hal ini juga menyebabkan WB.
Meski stres dan lelah fisik Sama-sama dapat menyebabkan
WB, sesungguhnya menulis pun bisa dijadikan salah satu cara healing terbaik,
yakni dengan menggunakan metode jurnal
meditasi, yaitu menulis bebas untuk mengungkapkan apa yang sedang kita rasakan,
tanpa menghakimi semua perasaan yang kita tulis tersebut. D jurnal kita dapat
membuat tulisan ekspresif, curhat tentang apa saja yang dirasa atau dikeluhkan.
Setelah selesai kita akan tenang dan ide untuk menulis akan datang kembali.
v Terlalu
perfeksionis.
untuk membahas penyebab WB ini, narasumber
terlebih dahulu mengajak peserta untuk mengunjungi tulisannya. Ketika tulisan
kita sudah bisa diterima masyarakat luas maka ada perasaan untuk terus berkarya
dan harus sempuran atau perfeksionis , ini dapat menyebabkan kita WB.
Ketika terlalu perfeksionis terjadi,maka ada dua kemungkinan yang akan akan muncul:
Pertama penulis tetap melaju dengan
tulisannya ataukah penulis mulai tersendat sendat dengan tulisannya.
Menghasilkan karya terbaik itu
penting namun jangan berharap terlalu
perfeksionis. Apabila perasaan ini
dikedepankan maka kan terserang WB.
Materi malam ini luar biasa
menambah wawasan bagi peserta dan bagi pemula seperti saya sangat bermanfaat
terlebih disampaikan secara komunikatif oleh narasumber yang di pandu juga oleh
moderator hebat.
Kegiatan ini pun diakhiri dengan
Tanya jawab yang menambah referensi dari semua peserta, semua pertanyaan yang
diajukan rata-rata berkisar bagaimana mengatasi mood dalam menulis, proses
editing bahkan sampai pada bagaimana menghadapi dan mengantisipasi jika terjadi
Writing Block.Semua pertanyaan mampu dijawab dengan lugas sehingga peserta
merasa puas.
Sebelum kegiatan berakhir dilakukan
closing statement oleh penuis Membaca itu menabung kosa kata, ide,wawasan,dsb. Semakin
sering membaca, semakin sering praktik menulis,, insyaAllah akan semakin baik dan lancar tulisannya.
Semoga bermanfaat…Salam Literasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar