Resume pertemuan ke 22
Menulis Di Kala Sakit
Narasumber : Suharto, M.Pd
Moderator : Dail Ma’ruf
Menulis adalah
panggilan hati, kemauan dan keberanian adalah kunci utama dalam
melakukannya.Ketika hati telah terpanggil untuk menulis maka apapun kendala yang menghadang tak menjadi halangan dalam
berkarya. Demikian kondisi yang dialami oleh narasumber kita cang Ato atau bapak Suharto. Beliau pegiat literasi
yang tak pantang menyerah, hatinya telah menyatu,literasi takkan terpisahkkan
dalam kondisi bagaimanapun. Tiga tahun delapan bulan cang Ato berjuang melawan penyakitnya,beliau menikmati dan
mensyukuri nikmat yang diberikan Allah. Hal ini sangat mengispirasi bagi para pegiat literasi
lainnya.
Sebagai pegiat
literasi Cang Ato menulis sesuai krnonologis yang terjadi atau secara
berurutan,Dalam keadaan sakitpun berusaha untuk mengikuti kegiatan belajar
menulis sehingga bisa memperkaya Bahasa dan tetap dapat beraktifitas. Kondisi
ini tidak menghalangi aktifitas seorang Cang Ato bahkan dalam kondisi sakit ini
semakin menambah khazanah untk dapat menghasilkan beberapa buku. Dengan
melakukan aktivitas menulis setiap hari maka ratusan artikel sudah dimiliki baik
yang di simpan di Face book maupun Blogspot. Adapun karya buku yang
dihasilkan Cang Ato
Daftar buku solo.
1. Mengejar Azan (dua bulan
sebelum sakit) 2018
2. GBS Menyerangku 2020
3. Menuju Pribadi Unggul2020
4. Kompilasi kisah inspiratif
2021
5. Belajar tak bertepi 2021
6. Aisyeh Menunggu cinta (Roman
Betawi)2021
7. Menepis kesulitan menulis 2021
8. Gadis pemikat (cerpen) 2022
9. Kado khusus sang bintang
(motivasi belajar)2022
10. Lentera Ramadan 2022
Sedang digarap
11. Catatan harian guru blogger
madrasah
12. Cing Ato Belajar pantun
13. Cing Ato Belajar puisi
14. Menulis dikala Sakit.
Sungguh karya-karyanya
menginspirasi dan luar biasa.
Menulis dalam kondisi apapun
tidak menjadi hambatan, Adapun motivasi menulis dari cang Ato ;
1.
Untuk menambah amal ibadah
2.
Untuk kenaikan pangkat.
3.
Untuk kebanggaan/ motivasi/ inspirasi.
4.
Untuk mengabadikan ilmu yang dimiliki agar tidak
hilang ditelan waktu.
Sungguh apa yang dipaparkan oleh
cang Ato sebagai narasumber membuat
setiap orang yang mengikuti ingin menggali aktifitas yang dilakukan sehingga
bisa memiliki semangat dan karya seperti beliau .
Ada beberapa pertanyaan yang muncul yang
ingin di gali dari peserta kepada narasumber seperti:
1.
Pertanyaannya
sederhana sekali."pak saya bingung untuk menulis, bagaimana cara untuk mengawalinya
dan mengakhirinya? Terus apa yang saya harus tulis?
Jawaban:
1. Tulis apa yang kita bisa dan kuasai
2. Tulis apa yang pernah kita alami dan rasakan.
3. Tulis apa yang ada di sekitar kita.
4. Gunakan bahasa yang sederhana yang terpenting pesan
tersampaikan.
5. Dll
Setelah saya ketemu kuncinya. Saya awali menulis apa
yang pernah saya alami dan rasakan. Saya tulislah buku memori tentang menuntut ilmu dari sejak tingkat SD sampai
menjadi guru ASN di kementerian agama. Jadilah buku "Mengejar Azan"
dan "GBS Menyerangku"
2.
Bagaimanakah menepis keraguan untuk terbitkan
buku solo pertama?
Jawaban:
Sekarang tidak ada yang sulit untuk menerbitkan buku.
Yang terpenting kita sudah punya draf tulisan. Cukup kirim ke penerbit. Bisa
kepenerbit mayor atau indie (berbayar)
3.
Dengan hobi Cang Ato yang kuat pada menulis. Apa
harapan yang ada dalam diri untuk bangsa Indonesia ke depannya?
Jawaban:
Harapan saya, agar kegiatan literasi membumi di
Nusantara ini. Setidaknya dengan banyak menulis pasti banyak membaca. Dengan
banyak membaca otomatis banyak pengetahuan yang di dapat.
Bangsa yang besar berawal dari masyarakat yang gemar
membaca.
4.
Apa saja yang perlu dipersispkan jika kita ingin
menerbitkan pengalaman hidup yang kita pandang bisa menginspirasi orang lain?
Jawaban:
Contoh sederhana, ketika saya sedang memotivasi siswa
saya agar belajar yang rajin. Untuk motivasi dan inspirasi saya akan memberikan
contoh bagaimana saya belajar hingga menjadi bintang pelajar dan masuk ke
perguruan tinggi dengan jalur prestasi.
Atau bisa juga
inspirasi dengan ketabahan menghadapi ujian dari Allah.
Jelasnya ada hal
yang pernah kita lakukan. Dan apa yang kita lakukan itu bukan saja bermanfaat
untuk diri tapi untuk orang banyak.
5.
Adakah keinginan untuk menulis tentang harapan
bangsa kedepan , agar dengan tulisan cing Ato. bisa membuat semangat para elit
bangsa dan generasi muda dalam membangun bangsa?
Jawaban
Dalam buku menuju
peradaban unggul baik tersurat maupun tersirat
ada arah ke sana. Bagaimana seharusnya kita bersikap untuk diri sendiri,
bekerja, bergaul dengan orang lain. Dan lainnya.
6. a. Apa sebenarnya fokus tema dari tulisan Bapak?
Bagaimana mewujudkan tema tersebut menjadi
buku. Karena untuk mengumpulkan tema-tema yang berserakan di blog atau Facebook
perlu energi juga.
b. Dalam menulis, Bapak pasti memiliki target menyelesaikan nya. Bagaimana mewujudkan target itu padahal ide-ide kita yang berseliweran pasti beda dengan target kita. Semua perlu dituangkan dalam tulisan. Bagaimana tips dan triknya.
c. Salah satu motivasi dan semangat dari Bapak adalah keluarga. Bagaimana usaha bapak selama sakit untuk melawan godaan marah dan cerewet atau minta dipahami?
Jawaban.
a.
Saya menulis selalu satu tema. Di blog itu enak
sekali. Mudah mengumpulkan tulisan satu tema ada istilah"Label" di
label itu kita tulis tema yang kita akan tulis atau di Facebook "#"
tagar. Jika kita tekan tagar maka tulisan satu tema akan mudah dihimpun.
Wabil khusus
istri tercinta yang sangat luar biasa dan anak saya begitu luar biasa. Mereka
memberikan fasilitas untuk saya. Mendesain kamar seperti rumah sakit dan kantor
.
7. Bagaimana trik dan tips agar pengalaman hidup
yang kita tulis, menjadi menarik dan ditunggu oleh pembaca? Terima kasih.
Jawab:
1. Banyak membaca karya orang lain. Saya pelajari gaya
tulisannya.
2. Cari diksi-diksi yang indah-indah.
3. Pembukaan atau prolog yang sedikit puitis.
4. Bisa pakai gaya bahasa personifikasi, ironi dll.
5. Selipkan CERPENTING cerita pendek tidak penting
sebagai penyedap tulisan.
8.
Izin bertanya.
1. Bagaimana
Bapak memulai tulisan dengan konsentrasi hingga karya beredar di berbagai sudut
kota.
2. Apa
saja yang Bapak tuliskan sedangkan secara fisik proses pemulihan
3. Apa
saja strategi yang sederhana untuk mengatasi kala rasa jenuh dan hilang ide itu
menghampiri.
Jawab:
1. Pertama saya tentukan tema.
Contoh misal, kuliner. Maka kita
harus menulis tentang kuliner. Susun daftar isi, andai 40 yang harus
kita tulis. Kasih waktu untuk menulis setiap hari atau satu Minggu satu judul.
Nah tinggal hitung sampai berapa bulan jadinya. Itulah target.
Cukup dengan gawai atau smartphone
saya menulisnya. Setelah itu saya share ke Facebook dan blogspot. Kalau sudah
cukup baru saya copy ke laptop. Lalu diedit. Jadi deh
3. Saya lihat yuotube, TikTok,
buku. Ada saja ide muncul
9.
Bagaimana anda tetap semangat menulis dalam
kondisi sakit
Jawab:
Semakin saya
menulis semakin saya lupa dengan penyakit saya. Tiba-tiba sudah sore atau sudah
malam.Saya merasakan ada progres yang cukup signifikan.Tetapi saya tetap jaga
kondisi, jika lelah ya, saya istirahat
10.
1. Cing dibalik karya cing, yang bergenre puisi
dan cerpen apakah ada kisah nyata yang cing taburkan di dalamnya?
2. Cing bagaimana konsep cing dalam memilah menulis
fiksi dan non fiksi, apa trik dari cing Agar suatu karya tersebut hidup?
Jawab:
1. Untuk cerpen, saya Alawi dengan
menulis kisah nyata. Tapi saya samarkan nama dan tempat. Seperti cerpen "Gadis Pengejar Bus"
ini kisah mantan pacar .Puisi. Seperti GBS Menyerangku. Itu saya jadikan judul
puisi.Rindu " kisah kangen dengan anak-anak. Karena 3 anak saya merantau
semua menuntut ilmu.
2. Saya sebenarnya senang dengan
fiksi. Bebas berkreasi. Dan terkadang menulisnya mengalir saja. Hanya perlu
konsentrasi dan tempat yang sepi. Jika berisik hilang imajinasinya Non fiksi,
butuh bahasa yang baku, ilmiah dan harus banyak referensi.
Akhirnya menulis
yang tadinya terasa sulit setelah mengetahui kuncinya menjadi mudah. Dengan
kisah yang di ungkap oleh narasumber menginspirasi untuk menulis dan terus
menulis dalam kondisi bagaimanapun…
Yuk kita ikuti semangatnya
BalasHapusTrimakasih bunda supportnya
BalasHapus