Rabu, 09 Maret 2022

Menulis Di Kala Sakit

 


Resume  pertemuan ke 22

Menulis Di Kala Sakit

Narasumber       : Suharto, M.Pd

Moderator          : Dail Ma’ruf

               

Menulis adalah panggilan hati, kemauan dan keberanian adalah kunci utama dalam melakukannya.Ketika hati telah terpanggil untuk menulis maka apapun kendala  yang menghadang tak menjadi halangan dalam berkarya. Demikian kondisi yang dialami oleh narasumber kita cang Ato  atau bapak Suharto. Beliau pegiat literasi yang tak pantang menyerah, hatinya telah menyatu,literasi takkan terpisahkkan dalam kondisi bagaimanapun. Tiga tahun delapan bulan cang Ato berjuang  melawan penyakitnya,beliau menikmati dan mensyukuri nikmat yang diberikan Allah. Hal ini  sangat mengispirasi bagi para pegiat literasi lainnya.

Sebagai pegiat literasi Cang Ato menulis sesuai krnonologis yang terjadi atau secara berurutan,Dalam keadaan sakitpun berusaha untuk mengikuti kegiatan belajar menulis sehingga bisa memperkaya Bahasa dan tetap dapat beraktifitas. Kondisi ini tidak menghalangi aktifitas seorang Cang Ato bahkan dalam kondisi sakit ini semakin menambah khazanah untk dapat menghasilkan beberapa buku. Dengan melakukan aktivitas menulis setiap hari maka ratusan artikel sudah dimiliki baik yang di simpan di Face book maupun Blogspot. Adapun karya buku yang dihasilkan  Cang Ato

Daftar buku solo.

1. Mengejar Azan (dua bulan sebelum sakit) 2018

2. GBS Menyerangku 2020

3. Menuju Pribadi Unggul2020

4. Kompilasi kisah inspiratif 2021

5. Belajar tak bertepi 2021

6. Aisyeh Menunggu cinta (Roman Betawi)2021

7. Menepis kesulitan menulis 2021

8. Gadis pemikat (cerpen) 2022

9. Kado khusus sang bintang (motivasi belajar)2022

10. Lentera Ramadan 2022

Sedang digarap

11. Catatan harian guru blogger madrasah

12. Cing Ato Belajar pantun

13. Cing Ato Belajar puisi

14. Menulis dikala Sakit.

Sungguh karya-karyanya menginspirasi dan luar biasa.

Menulis dalam kondisi apapun tidak menjadi hambatan, Adapun motivasi menulis dari cang Ato ;

1.    Untuk menambah amal ibadah

2.    Untuk kenaikan pangkat.

3.    Untuk kebanggaan/ motivasi/ inspirasi.

4.    Untuk mengabadikan ilmu yang dimiliki agar tidak hilang ditelan waktu.

 

Sungguh apa yang dipaparkan oleh cang Ato  sebagai narasumber membuat setiap orang yang mengikuti ingin menggali aktifitas yang dilakukan sehingga bisa memiliki semangat dan karya seperti beliau .

Ada beberapa pertanyaan yang muncul yang ingin di gali dari peserta kepada narasumber seperti:

1.    Pertanyaannya sederhana sekali."pak saya bingung untuk menulis, bagaimana cara untuk mengawalinya dan mengakhirinya? Terus apa yang saya harus tulis?

Jawaban:

1. Tulis apa yang kita bisa dan kuasai

2. Tulis apa yang pernah kita alami dan rasakan.

3. Tulis apa yang ada di sekitar kita.

4. Gunakan bahasa yang sederhana yang terpenting pesan tersampaikan.

5. Dll

Setelah saya ketemu kuncinya. Saya awali menulis apa yang pernah saya alami dan rasakan. Saya tulislah buku memori tentang  menuntut ilmu dari sejak tingkat SD sampai menjadi guru ASN di kementerian agama. Jadilah buku "Mengejar Azan" dan "GBS Menyerangku"

2.      Bagaimanakah menepis keraguan untuk terbitkan buku solo pertama?

Jawaban:

Sekarang tidak ada yang sulit untuk menerbitkan buku. Yang terpenting kita sudah punya draf tulisan. Cukup kirim ke penerbit. Bisa kepenerbit mayor atau indie (berbayar)

3.    Dengan hobi Cang Ato yang kuat pada menulis. Apa harapan yang ada dalam diri untuk bangsa Indonesia ke depannya?

Jawaban:

Harapan saya, agar kegiatan literasi membumi di Nusantara ini. Setidaknya dengan banyak menulis pasti banyak membaca. Dengan banyak membaca otomatis banyak pengetahuan yang di dapat.

Bangsa yang besar berawal dari masyarakat yang gemar membaca.

4.    Apa saja yang perlu dipersispkan jika kita ingin menerbitkan pengalaman hidup yang kita pandang bisa menginspirasi orang lain?

Jawaban:

Contoh sederhana, ketika saya sedang memotivasi siswa saya agar belajar yang rajin. Untuk motivasi dan inspirasi saya akan memberikan contoh bagaimana saya belajar hingga menjadi bintang pelajar dan masuk ke perguruan tinggi dengan jalur prestasi.

 

Atau bisa juga inspirasi dengan ketabahan menghadapi ujian dari Allah.

 

Jelasnya ada hal yang pernah kita lakukan. Dan apa yang kita lakukan itu bukan saja bermanfaat untuk diri tapi untuk orang banyak.

5.    Adakah keinginan untuk menulis tentang harapan bangsa kedepan , agar dengan tulisan cing Ato. bisa membuat semangat para elit bangsa dan generasi muda dalam membangun bangsa?

Jawaban

    Dalam buku menuju peradaban unggul baik tersurat maupun tersirat  ada arah ke sana. Bagaimana         seharusnya kita bersikap untuk diri sendiri, bekerja, bergaul dengan orang lain. Dan lainnya.

6.   a. Apa sebenarnya fokus tema dari tulisan Bapak? Bagaimana mewujudkan tema tersebut             menjadi buku. Karena untuk mengumpulkan tema-tema yang berserakan di blog atau Facebook perlu energi juga.

    b. Dalam menulis, Bapak pasti memiliki target menyelesaikan nya. Bagaimana mewujudkan target             itu padahal ide-ide kita yang berseliweran pasti beda dengan target kita. Semua perlu dituangkan             dalam tulisan. Bagaimana tips dan triknya.

    c. Salah satu motivasi dan semangat dari Bapak adalah keluarga. Bagaimana usaha bapak selama                 sakit untuk melawan godaan marah dan cerewet atau minta dipahami?

        Jawaban.

a.       Saya menulis selalu satu tema. Di blog itu enak sekali. Mudah mengumpulkan tulisan satu tema ada istilah"Label" di label itu kita tulis tema yang kita akan tulis atau di Facebook "#" tagar. Jika kita tekan tagar maka tulisan satu tema akan mudah dihimpun.

         b.        Menulis buku harus punya target. Jika tidak sulit tercapai. Kasih waktu untuk menulis jangan                  tunggu waktu kosong

         c.       Alhamdulillah, selama saya sakit banyak dukungan dan suport baik dari keluarga, saudara,                      tetangga, teman , murid-murid. Mereka super sekali.

     Wabil khusus istri tercinta yang sangat luar biasa dan anak saya begitu luar biasa. Mereka                     memberikan fasilitas untuk saya. Mendesain kamar seperti rumah sakit dan kantor .

7.    Bagaimana trik dan tips agar pengalaman hidup yang kita tulis, menjadi menarik dan ditunggu oleh pembaca? Terima kasih.

Jawab:

1. Banyak membaca karya orang lain. Saya pelajari gaya tulisannya.

2. Cari diksi-diksi yang indah-indah.

3. Pembukaan atau prolog yang sedikit puitis.

4. Bisa pakai gaya bahasa personifikasi, ironi dll.

5. Selipkan CERPENTING cerita pendek tidak penting sebagai penyedap tulisan.

8.              Izin bertanya.

1.   Bagaimana Bapak memulai tulisan dengan konsentrasi hingga karya beredar di berbagai sudut kota.

2.   Apa saja yang Bapak tuliskan sedangkan secara fisik proses pemulihan

3.   Apa saja strategi yang sederhana untuk mengatasi kala rasa jenuh dan hilang ide itu menghampiri.

Jawab:

1. Pertama saya tentukan tema. Contoh misal,  kuliner. Maka  kita  harus menulis tentang kuliner. Susun daftar isi, andai 40 yang harus kita tulis. Kasih waktu untuk menulis setiap hari atau satu Minggu satu judul. Nah tinggal hitung sampai berapa bulan jadinya. Itulah target.

 2. Saya menulis apa saja yang saya bisa dan kuasai. Ada buku memor, ada motivasi, ada novel, ada cerpen, ada puisi, ada pantun dan lainnya.

Cukup dengan gawai atau smartphone saya menulisnya. Setelah itu saya share ke Facebook dan blogspot. Kalau sudah cukup baru saya copy ke laptop. Lalu diedit. Jadi deh

3. Saya lihat yuotube, TikTok, buku. Ada saja ide muncul

9.              Bagaimana anda tetap semangat menulis dalam kondisi sakit

Jawab:

Semakin saya menulis semakin saya lupa dengan penyakit saya. Tiba-tiba sudah sore atau sudah malam.Saya merasakan ada progres yang cukup signifikan.Tetapi saya tetap jaga kondisi, jika lelah ya, saya istirahat

10.          1. Cing dibalik karya cing, yang bergenre puisi dan cerpen apakah ada kisah nyata yang cing taburkan di dalamnya?

2. Cing bagaimana konsep cing dalam memilah menulis fiksi dan non fiksi, apa trik dari cing Agar suatu karya tersebut hidup?

Jawab:

1. Untuk cerpen, saya Alawi dengan menulis kisah nyata. Tapi saya samarkan nama dan tempat.  Seperti cerpen "Gadis Pengejar Bus" ini kisah mantan pacar .Puisi. Seperti GBS Menyerangku. Itu saya jadikan judul puisi.Rindu " kisah kangen dengan anak-anak. Karena 3 anak saya merantau semua menuntut ilmu.

2. Saya sebenarnya senang dengan fiksi. Bebas berkreasi. Dan terkadang menulisnya mengalir saja. Hanya perlu konsentrasi dan tempat yang sepi. Jika berisik hilang imajinasinya Non fiksi, butuh bahasa yang baku, ilmiah dan harus banyak referensi.

 

Akhirnya menulis  yang tadinya terasa sulit setelah mengetahui kuncinya menjadi mudah. Dengan kisah yang di ungkap oleh narasumber menginspirasi untuk menulis dan terus menulis dalam kondisi bagaimanapun…

 

2 komentar:

Proofreeding Sebelum Menerbitkan Tulisan

    Pertemuan ke 12 BM 26 Narasumber                  : Susanto,S.Pd Moderator                    : Nur Dwi Yanti   Proofreeding  ...